Jakartanews.web.id, Jakarta – Kodam Jaya melalui jajaran personel TNI melakukan aksi pembersihan di Kanal Banjir Barat, Jakarta Barat, setelah menemukan tumpukan besar sampah plastik yang menyumbat aliran air. Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu pagi, 9 Agustus 2025, sebagai bagian dari program penghijauan dan penanggulangan banjir di wilayah ibu kota.
“Kalau berapa banyak itu sebanyak-banyaknya. Jadi hari ini kita melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampai sore. Tadi beberapa kalau dilihat sudah mulai ngangkut beberapa truk sampah, yang saya lihat sampahnya kebanyakan sampah plastik,” kata Pangdam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi setelah melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Banjir Kanal Barat, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu
Dampak Lingkungan dan Banjir
Sampah plastik yang menumpuk di Kanal Banjir Barat tidak hanya mengganggu aliran air, tetapi juga membahayakan ekosistem sungai. Plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat mencemari air dan membahayakan biota sungai.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 60% sampah yang masuk ke saluran air di ibu kota berasal dari limbah plastik sekali pakai.
Kolaborasi dengan Warga
Kodam Jaya mengajak warga sekitar untuk ikut serta dalam aksi bersih-bersih ini. Selain mengangkut sampah, prajurit juga memberikan edukasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Kami tidak hanya membersihkan, tapi juga mengedukasi. Pencegahan jauh lebih efektif daripada hanya mengandalkan pembersihan rutin,” Deddy Suryadi.
Rencana Jangka Panjang
Kodam Jaya berencana menjadwalkan aksi bersih-bersih serupa setiap bulan, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas pecinta lingkungan. Selain itu, pemasangan jaring penahan sampah di beberapa titik kanal juga sedang dipertimbangkan untuk mencegah penumpukan lebih lanjut.
Pesan untuk Masyarakat
Aksi ini menjadi pengingat bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Kesadaran kolektif untuk mengurangi plastik sekali pakai diyakini dapat mengurangi potensi banjir dan menjaga kualitas lingkungan perkotaan.












