banner 728x250

PM Qatar Kecam Israel, Apresiasi Dukungan Negara Arab dan Islam Jelang KTT Darurat

banner 120x600
banner 468x60

Doha, Qatar – Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengecam keras serangan Israel ke Doha pekan lalu dan menyebut tindakan itu sebagai serangan “barbar”. Ia menegaskan, Qatar akan menempuh langkah hukum untuk mempertahankan kedaulatan negaranya, dengan dukungan penuh dari negara-negara Arab, Islam, dan komunitas internasional.

“Solidaritas dari negara-negara Arab, Islam, dan sahabat internasional yang mengecam serangan ini sangat kami hargai. Mereka mendukung langkah hukum sah yang akan kami ambil demi menjaga kedaulatan Qatar,” kata Sheikh Mohammed, Minggu (31/8).

banner 325x300

Pernyataan itu disampaikan saat para menteri luar negeri Arab dan Islam berkumpul di Doha menjelang KTT darurat yang digelar Senin ini. Pertemuan tersebut digelar dalam suasana mendesak, menyusul serangan Israel yang menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar, hanya beberapa meter dari lokasi pertemuan negosiasi gencatan senjata Gaza yang dimediasi Amerika Serikat.

Menurut Sheikh Mohammed, dunia internasional harus berhenti menggunakan standar ganda dan segera meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan yang dilakukannya. “Serangan ini harus dibalas dengan tindakan tegas dan keras,” ujarnya dalam pertemuan di Hotel Ritz-Carlton, Doha.

Para delegasi dari Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) disebut tengah menyiapkan resolusi bersama yang berisi langkah nyata terhadap Israel. Rincian isi resolusi tersebut akan dipaparkan pada KTT Senin ini.

Selain mengkritik serangan Israel ke Doha, PM Qatar juga menuding Tel Aviv terus menggagalkan pembahasan gencatan senjata di Gaza. “Perang genosida untuk mengusir rakyat Palestina dari tanahnya tidak akan pernah berhasil, apa pun alasan yang coba dibangun Israel,” tegasnya.

Sekjen OKI, Hissein Brahim Taha, menambahkan bahwa tindakan Israel merupakan bentuk terorisme negara. Ia menyerukan agar PBB segera menyusun resolusi untuk menghentikan kekerasan dan mendorong solusi dua negara. Sementara itu, Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menekankan pentingnya mengirim pesan solidaritas yang jelas bersama Qatar, sekaligus menuntut Israel atas kejahatan perang yang terbukti, mulai dari membunuh warga sipil hingga membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

Pengamat politik Faisal Abdulhameed al-Mudahka menyebut KTT ini akan berbeda dari pertemuan sebelumnya yang hanya berujung pada kecaman. Menurutnya, kali ini ada kemungkinan besar lahir keputusan nyata yang akan menjadi sinyal keras bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Meski demikian, hubungan strategis Qatar dengan Amerika Serikat diperkirakan tetap stabil. Sejak 1970-an, Qatar menjadi sekutu penting non-NATO AS dan menampung pangkalan militer terbesar AS di Al Udeid. “Serangan ini tidak akan menggoyahkan hubungan Doha–Washington,” kata al-Mudahka, sembari berharap KTT darurat ini juga membuka jalan menuju penghentian perang di Gaza.

Dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump menegaskan kembali dukungannya untuk Qatar. “Qatar adalah sekutu besar kami. Mereka berada di posisi sulit, tapi selalu menjadi mitra yang bisa diandalkan,” ucap Trump kepada wartawan di Morristown, New Jersey.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *