banner 728x250

Puluhan Wanita Layani Pria Hidung Belang, Cafe Jengkol Simpang Durian Rusak Citra Madina Yang Dikenal “Kota Santri”

banner 120x600
banner 468x60

MADINA – SUMUT, wartakotanews.com – Sebuah warung remang-remang dikenal dengan sebutan Cafe Jengkol berada di wilayah Desa Simpang Durian, Dusun Pulo Padang, tepatnya di seputaran lokasi bekas PT. Madina Madani Mining (M3) Kecamatan Lingga Bayu semakin meresahkan.

Pasalnya, pergaulan bebas serta rawannya peredaran Narkotika diyakini menjadi pemicu peluang besar untuk kegiatan prostitusi dilokasi tersebut, ditambah dengan pekerja wanita yang siap melayani setiap pelanggan cafe, menurut informasi diterima redaksi lebih kurang 20 wanita terdiri dari Janda, remaja, bahkan ada yang masih dibawah umur berasal dari Sumatera Barat dan Medan dipekerjakan oleh pemilik cafe untuk melayani setiap pria hidung belang sampai dini hari.

banner 325x300

Meski cafe tersebut sempat ditutup oleh Satpol PP beberapa bulan sebelumnya, namun terpantau sejak beberapa hari kemaren sudah mulai aktif dan beroperasi kembali seperti biasa dengan menyediakan Miras, pelayanan plus wanita, bahkan diduga perputaran barang haram narkoba pun marak dan beredar tinggi dilokasi tersebut.

“Sekitar bulan yang lewat cafe itu sudah ditutup Satpol PP, tapi cuma berhenti sebentar saja main lagi dengan musik nya yang cukup keras mengganggu kenyamanan warga”,sebut sumber via pesan singkat WhatsApp merupakan warga setempat,(21/09/25). (Identitasnya disembunyikan_red).

Pembiaran tanpa adanya tindakan tegas terhadap kebebasan aktivitas yang mengarah kepada setiap perbuatan maksiat atau prostitusi dikhawatirkan akan membawa karma yang maha dahsyat bagi setiap manusia yang melihat dan mengetahuinya namun diam tanpa melakukan tindakan untuk menghentikannya.

Selain itu, keberadaan Cafe remang-remang layaknya sebuah Club malam dengan suara musik yang cukup keras sampai dini hari tersebut telah mengundang kebisingan dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi penduduk sekitar, sehingga hal ini dipandang perlu adanya campur tangan pemerintah dan kepolisian untuk memastikan aktivitas cafe jengkol yang telah memicu kekhawatiran dan keresahan ditengah-tengah masyarakat dapat segera ditindaklanjuti, karena juga akan mencoreng dan merusak citra dan nama baik Kabupaten Mandailing Natal yang selama ini dikenal sebagai Kota Santri dan serambi mekkahnya Sumatera Utara.

Sementara itu, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Camat Lingga Bayu ‘Edi Ikhsan’ pada Minggu 21/09/25 sekira pukul 19:56 WIB malam namun hingga berita ini terbit camat belum memberikan tanggapan terkait hal ini.

Terpisah, Kapolsek Lingga Bayu ‘AKP. Parsaulian Ritonga juga belum memberikan keterangan meski sudah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada, Senin 22/09/25 sekira pukul 06:54 WIB pagi.(MJ)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *